Postingan Populer

Perkembangan Musik-Musik EDM



Hasil gambar untuk edm

Musik dan teknologi akan selalu berkolaborasi. Salah satunya bisa kita lihat pada perkembangan musik

EDM (Electronic Dance Music). Karena, elemen utama penghasil musik EDM adalah alat elektronik, seperti synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, bass, yang d dukung oleh DAW atau Digital Audio Workstatio, DAW yang paling sering di pakai diantaranya, Ableton, FL studio, Pro tool, nuendo, Cubase dan sebagainya.


Musik EDM sebenarnya bukan jenis baru di dalam aliran musik. Genre ini merupakan evolusi dari musik elektronik di era 1990-an. EDM adalah satu set genre musik yang mengandalkan perkusi elektronik. Awalnya, EDM diproduksi terutama untuk lingkungan hiburan berbasis dansa atau dance seperti di klub malam. Tak heran bila banyak musisi yang mengusung EDM memiliki latar belakang sebagai DJ (disc jockey) yang memang lekat dengan dunia tersebut.


Jika diurut perkembangannya, musik elektronik bermula pada akhir dekade 1960-an. Pada 1969, seorang komposer musik keturunan Jerman bernama Gershon Kingsley merilis sebuah lagu berjudul Popcorn. Lagu tersebut dianggap oleh banyak pihak sebagai lagu dance pertama dalam sejarah industri musik.


Lagu Popcorn tersebut kemudian dibawakan kembali oleh band Hot Butter pada 1972 dan menjadi hit yang lebih besar dari versi aslinya. Yang sama dari kedua versi lagu Popcorn adalah penggunaan synthesizer moogs dan drum analog yang akan memengaruhi musik disko di era tahun 70- an.


Pada pertengahan era 1970, rekaman musik disko pun mulai beralih dari orkestrasi tradisional (seperti bas dan gitar elektrik, drum, dan instrumen akustik) ke instrumen yang elektronik. Suara sintetik dari synthesizer dan mesin drum menjadi banyak digunakan di banyak rekaman disko pada akhir tahun 1970 dan 1980-an.


Awalnya, EDM tidak begitu mendapat sorotan, baik oleh pers maupun penggemar musik di Amerika. Ketika itu, EDM dipasarkan dengan istilah electronica selama pertengahan hingga akhir 1990-an. Baru pada pertengahan 1990- an, beberapa musisi seperti Prodigy dan The Chemical Brothers mulai mendapatkan perhatian dari pendengar, kritikus musik, dan produser musik mainstream. Hal ini membuka peluang bagi pemain besar di industri musik untuk bekerja sama dengan artis EDM, dan produser musik mainstream untuk bereksperimen dengan sound elektronik.


Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era 1990- an ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.


Paul Van Dyk jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era 1990- an. Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.


Di era 2000-an mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house. Salah satu artis yang mulai terkenal adalah duo asal Prancis Daft Punk artis EDM beraliran nu-disco. Nama lain yang tidak asing di era ini yaitu Calvin Harris, David Guetta, Deadmau5, dan Avicii. Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ Flosstradamus di era 2000-an.


Pada tahun 2010 ke atas, mulai terkenal aliran dubstep. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an. Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama.


Referensi : https://republikmusisi.com

Komentar